Temanggung – Sekitar 7.000 jamaah dari berbagai daerah memadati kegiatan Ziarah Masāyikh Rifa‘iyah yang digelar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Ahad (8 Juni 2025). Agenda tahunan yang rutin dilaksanakan setiap bulan Dzulqaidah ini bertujuan mempererat tali silaturahmi sekaligus mengenalkan kembali sosok-sosok ulama penyebar awal ajaran Rifa‘iyah di wilayah Temanggung.
Ketua Bidang Syariah dan Sosial Pengurus Daerah Rifa‘iyah Temanggung, Ustaz Yunianto Muslim, menjelaskan bahwa pelaksanaan ziarah tahun ini dipilih secara khusus bertepatan dengan hari tasyrik dan hari Ahad.
“Hari tasyrik dipilih karena pada hari-hari ini umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa, sehingga cocok dijadikan momen berbagi makanan dan minuman. Sedangkan hari Ahad dipilih karena merupakan hari libur nasional, sehingga memudahkan para jamaah untuk hadir,” terangnya.
Ziarah ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap para pendahulu, tetapi juga sebagai sarana mempererat persaudaraan antarsesama jamaah Rifa‘iyah dari berbagai penjuru.
“Ini bukan sekadar mengenang, tapi juga meneladani semangat juang para masāyikh dalam menyebarkan ajaran Rifa‘iyah di Temanggung,” tambah Ustaz Yunianto, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ma‘ārif PPIP Manbaul Hikmah Bantengan.
Dalam rangkaian ziarah tahun ini, para jamaah mengunjungi sejumlah makam ulama Rifa‘iyah berpengaruh, di antaranya:
- Simbah K. Suhadi – Dusun Bendan, Desa Kebonsari
- Simbah K. Ali Mashudi – Dusun Karanganyar, Desa Purwosari
- Simbah K. Hasan Marwi & K.H. Sholihin – Dusun Mbatok, Desa Kebonsari
- Simbah K. Rohani – Dusun Senet, Desa Purwosari
- Simbah K. Muhsin – Desa Wonoboyo
- Simbah K. Mahful – Desa Bendungan, Kecamatan Tretep
- Simbah K. Amin – Dusun Wanangsri, Desa Tening
- Simbah K. Sinung Suharjo – Dusun Joho, Desa Wonoboyo
- Simbah K. Ahmad Syafi’i – Simbang Duwur
- Simbah K. Tuzaeni – Dusun Pomahan, Desa Rejosari
Tahun ini, jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan, ditandai dengan hadirnya jamaah dari luar wilayah Temanggung, seperti Pondok Pesantren Roudhotussalam, Kebonsalam, Kecamatan Sapuran – Wonosobo, serta komunitas Rifa‘iyah dari Cepokomulyo, Kabupaten Kendal.
Panitia berharap kegiatan ini dapat terus berkembang dan menjadi agenda rutin berskala nasional bagi komunitas Rifa‘iyah.
“Kami berharap ke depan ziarah ini semakin luas pesertanya, bahkan menjangkau seluruh Indonesia, sehingga dapat memperkuat ukhuwwah Islāmiyyah dan menjadi inspirasi bagi komunitas Rifa‘iyah di daerah-daerah minoritas,” pungkasnya.
Penulis: Abdul Manan
Editor: Yusril Mahendra