Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Khutbah

Khutbah Jumat: Berguru Langsung Kepada Allah – Menyingkap Hijab Menuju Ma’rifatullah

Ahmad Saifullah by Ahmad Saifullah
July 17, 2025
in Khutbah
0
Khutbah Jumat: Berguru Langsung Kepada Allah – Menyingkap Hijab Menuju Ma’rifatullah
0
SHARES
37
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali ‘Imran: 102).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Setiap saat dalam hidup kita, kita senantiasa berada dalam pengawasan dan pemeliharaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia lebih dekat kepada kita daripada urat leher kita sendiri. Namun, seringkali kita lalai dan lupa, seolah-olah ada sebuah hijab atau tabir tebal yang menghalangi kesadaran kita akan kehadiran-Nya. Kita sibuk mencari guru di antara manusia, namun lupa bahwa Guru Sejati, Pendidik hakiki, adalah Allah Rabbul ‘Alamin.

Bukankah Allah sendiri yang menegaskan dalam firman-Nya:

عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 5)

Maka, pada kesempatan yang mulia ini, mari kita merenung bersama tentang bagaimana cara kita “berguru tanpa hijab” langsung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah,

Hubungan pendidikan antara kita dengan Allah telah terjalin sejak di alam ruh. Allah telah mengambil perjanjian dari kita semua, sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi’.” (QS. Al-A’raf: 172).

Perhatikanlah, Allah menggunakan kata “Rabb” (رَبّ) yang darinya lahir kata “Tarbiyah”, yang berarti pendidikan dan pengasuhan. Ini adalah pelajaran pertama kita, sebuah pengakuan bahwa Dialah Pendidik Utama kita. Seluruh bentangan alam semesta dan setiap peristiwa dalam hidup kita adalah bagian dari kurikulum ilahi yang Dia rancang khusus untuk kita. Musibah adalah ujian kesabaran, nikmat adalah ujian kesyukuran. Semuanya adalah ayat-ayat kauniyah, pelajaran langsung dari-Nya bagi orang-orang yang mau berpikir.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Memang benar, dalam menuntut ilmu syar’i, kita memerlukan guru yang memiliki sanad (rantai keilmuan) yang jelas dan bersambung kepada Rasulullah ﷺ. Adagium “من لا شيخ له فالشيطان شيخه” (Barangsiapa tidak punya guru, maka setan lah gurunya) mengandung kebenaran besar untuk menjaga kita dari kesesatan.

Namun, jangan sampai keberadaan guru manusia justru menjadi hijab yang menutupi kita dari Guru Sejati kita, Allah. Terkadang, kita begitu mengkultuskan seorang guru hingga lupa bahwa hidayah dan pemahaman hakiki datangnya hanya dari Allah.

Karena itulah, Rasulullah ﷺ memberikan sebuah pedoman agung agar kita juga belajar untuk “bertanya” kepada sumber ilmu yang paling murni. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Wabishah bin Ma’bad radhiyallahu ‘anhu, beliau datang kepada Rasulullah ﷺ dan beliau bersabda:

جِئْتَ تَسْأَلُ عَنِ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ. قَالَ: اسْتَفْتِ قَلْبَكَ، الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ

Artinya: “Engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan dan dosa?” Aku menjawab, “Benar.” Beliau bersabda: “Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang jiwa dan hati merasa tenang dengannya, dan dosa adalah apa yang mengganjal dalam jiwa dan meragukan dalam dada, sekalipun orang-orang memberimu fatwa.” (HR. Ahmad dan Ad-Darimi dengan sanad hasan).

Hati yang bersih, hati yang senantiasa terhubung dengan Allah, adalah tempat Allah menanamkan fatwa-Nya. Inilah salah satu cara kita berguru langsung kepada-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Lalu, bagaimana metode praktis untuk berguru langsung kepada Allah, untuk sorogan di hadapan-Nya tanpa hijab? Jawabannya ada pada sebuah prinsip mulia yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, yaitu Ihsan. Ketika Malaikat Jibril bertanya tentang Ihsan, Nabi ﷺ menjawab:

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Artinya: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim).

Inilah puncak dari pengalaman spiritual seorang hamba. Saat kita shalat, berdzikir, bekerja, dan berinteraksi, kita melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa kita sedang “menghadap” dan “dilihat” oleh Allah. Kesadaran inilah yang menyingkap hijab, yang membuat setiap detik kehidupan kita menjadi sebuah dialog mesra dengan Sang Pencipta. Kita membaca ayat-ayat-Nya bukan hanya yang tertulis di dalam mushaf, tetapi juga yang terhampar di alam semesta dan yang terjadi dalam diri kita.

وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ

Artinya: dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Az-Zariyat: 21)

Mari kita akhiri khutbah pertama ini dengan menghayati kembali doa iftitah yang sering kita baca, yang merupakan ikrar untuk senantiasa berguru hanya kepada-Nya:

إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang lurus, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Al-An’am: 79).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمُعَةِ وَالْجَمَاعَةِ

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا عِلْمًا نَافِعًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

Download file pdf: Khutbah Jumat: Berguru Langsung Kepada Allah – Menyingkap Hijab Menuju Ma’rifatullah


Penulis: Ahmad Saifullah
Editor: Yusril Mahendra

Tags: khutbah jumatMakrifat
Previous Post

Penjelasan Kitab Tasyrihatal Muhtaj 7: Riba dalam Islam – Antara Tambahan dan Kezaliman

Next Post

PP AMRI Kukuhkan Kepengurusan Daerah Baru di Purworejo dan Kebumen: Perkuat Basis Rifa’iyah Menuju Go Nasional

Ahmad Saifullah

Ahmad Saifullah

Jurnalis Freelance

Next Post
PP AMRI Kukuhkan Kepengurusan Daerah Baru di Purworejo dan Kebumen: Perkuat Basis Rifa’iyah Menuju Go Nasional

PP AMRI Kukuhkan Kepengurusan Daerah Baru di Purworejo dan Kebumen: Perkuat Basis Rifa’iyah Menuju Go Nasional

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Rifa’iyah dan Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Nasional
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id