Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. للَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، سَيِّدِ الْخَلْقِ وَأَشْرَفِ الْمُرْسَلِينَ، الصَّادِقِ الْأَمِينِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullāh,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, yaitu dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Takwa adalah bekal terbaik untuk meraih kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Akhir-akhir ini ruang diskusi kita, baik nyata maupun maya, dipenuhi kegelisahan. Kita mendengar kabar tentang besarnya pendapatan wakil rakyat, sementara di saat yang sama muncul rencana kenaikan pajak yang memberatkan masyarakat. Puncaknya, tersiar isu yang melukai perasaan kita semua, yaitu anggapan bahwa para guru, pendidik generasi bangsa, adalah “beban negara”.
Meskipun kabar terakhir ini telah diklarifikasi sebagai hoaks, tersebarnya isu tersebut menandakan adanya masalah dalam cara pandang terhadap prioritas bangsa dan negara. Di sinilah Islam hadir sebagai furqan, pembeda antara yang hak dan yang batil, untuk meluruskan cara pandang yang keliru.
- Amanah Kepemimpinan dan Harta
Kekuasaan dan jabatan adalah amanah berat dari Allah SWT. Setiap rupiah dari uang rakyat yang dikelola negara merupakan amanah yang kelak dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Allah berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 58:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58).
Rasulullah ﷺ juga memberikan peringatan keras kepada pemimpin yang mengkhianati amanah rakyatnya. Dalam hadis riwayat Muslim, beliau bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
Artinya: “Tidaklah seorang hamba yang Allah berikan amanah untuk memimpin rakyat, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan baginya surga.” (HR. Muslim).
Karena itu, mendahulukan kesejahteraan pemimpin sementara rakyat terbebani pungutan adalah sebuah kezaliman. Keadilan menuntut agar kebijakan berpihak pada kemaslahatan umat, bukan hanya segelintir golongan.
- Kemuliaan Guru dan Ilmu
Menganggap guru sebagai beban negara adalah bentuk kerusakan berpikir. Dalam peradaban Islam, guru dan ilmu menempati posisi mulia, setingkat di bawah para nabi. Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Mengajarkan Al-Qur’an adalah puncak dari segala pengajaran. Dan lihatlah betapa agungnya penghargaan Allah kepada para pengajar kebaikan. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, bahkan semut di lubangnya dan ikan di lautan, semuanya bershalawat (mendoakan kebaikan) kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”
Jamaah yang mulia, bagaimana mungkin sosok yang didoakan oleh seluruh makhluk ini kita anggap sebagai beban? Tanpa guru, tidak akan ada dokter, insinyur, ulama, bahkan tidak akan ada pejabat dan pemimpin negara. Mereka adalah investasi peradaban, bukan beban anggaran. Menyepelekan kesejahteraan mereka adalah alamat kehancuran sebuah bangsa.
- Cermin Sejarah Kejayaan Islam
Sejarah membuktikan, kemajuan Islam lahir dari penghormatan terhadap ilmu dan ulama. Pada masa Harun Ar-Rasyid, berdiri Bayt al-Hikmah di Baghdad, tempat para ilmuwan diberi penghargaan tinggi. Bahkan sebuah buku terjemahan dihargai setara emas seberat buku itu.
Di masa Khalifah Umar bin Khattab, guru yang mengajar anak-anak membaca Alif-Ba-Ta diberi gaji tinggi, setara puluhan juta rupiah bila dikonversikan ke nilai sekarang. Mereka paham bahwa peradaban tidak dibangun di atas istana, melainkan di atas pundak ulama dan cendekiawan. Mereka tidak pernah menganggap para pendidik sebagai beban, melainkan sebagai aset termulia yang dimiliki negara.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullāh,
Melihat semua ini, apa yang harus kita lakukan? Marilah kita mulai dari diri kita. Muliakanlah para guru kita dan guru anak-anak kita. Doakan mereka dalam setiap kesempatan. Agar selalu dijaga oleh Allah kesehatan lahir batinnya. Dan yang terpenting, marilah kita bersama-sama mendoakan para pemimpin kita agar Allah berikan petunjuk untuk berlaku adil, menunaikan amanah, dan mampu melihat mana yang menjadi beban sesungguhnya dan mana yang merupakan investasi masa depan bangsa.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَي وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
أَمَّا بَعْدُ، فَاتَّقُوا اللَّهَ عِبَادَ اللَّهِ
أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ
إِنَّ الْقِيَادَةَ فِي الْإِسْلَامِ أَمَانَةٌ عَظِيمَةٌ وَمَسْؤُولِيَّةٌ جَسِيمَةٌ. وَإِنَّ الْعَدْلَ أَسَاسُ الْمُلْكِ، وَبِهِ تَسْتَقِيمُ حَيَاةُ النَّاسِ وَتَصْلُحُ أَحْوَالُ الْبِلَادِ. وَقَدْ حَذَّرَ نَبِيُّنَا ﷺ مِنْ خِيَانَةِ هَذِهِ الْأَمَانَةِ أَشَدَّ تَحْذِيرٍ.
وَمِنْ أَعْظَمِ الظُّلْمِ وَالْجَهْلِ أَنْ يُنْظَرَ إِلَى الْمُعَلِّمِينَ، بُنَاةِ الْأَجْيَالِ وَوَرَثَةِ الْأَنْبِيَاءِ، عَلَى أَنَّهُمْ عِبْءٌ عَلَى الدَّوْلَةِ. بَلْ هُمُ الْأَسَاسُ لِكُلِّ نَهْضَةٍ، وَالِاسْتِثْمَارُ الْحَقِيقِيُّ لِمُسْتَقْبَلِ الْأُمَّةِ. فَإِكْرَامُهُمْ وَاجِبٌ، وَتَقْدِيرُ جُهُودِهِمْ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ
فَلْنَدْعُ اللَّهَ جَمِيعًا
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَنَا وَأَحْوَالَ الْمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وُلَاةَ أُمُورِنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَخُذْ بِنَوَاصِيهِمْ لِلْبِرِّ وَالتَّقْوَى. اللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى أَدَاءِ الْأَمَانَةِ، وَاحْكُم بِالْعَدْلِ فِي الرَّعِيَّةِ. وَأَرِهِمُ الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْهُمُ اتِّبَاعَهُ، وَأَرِهِمُ الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْهُمُ اجْتِنَابَهُ
اللَّهُمَّ أَكْرِمْ مُعَلِّمِينَا وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاجْزِهِمْ عَنَّا خَيْرَ الْجَزَاءِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Download file pdf: Khutbah Jumat: Amanah Kekuasaan dan Kemuliaan Ilmu di Tengah Kegelisahan Umat
Penulis: Ahmad Saifullah
Editor: Yusril Mahendra