Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Kolom

Gerak: Dari Energi Hingga Keberkahan

Ahmad Saifullah by Ahmad Saifullah
October 11, 2025
in Kolom
0
Gerak dan keberkahan

Ilustrasi tata surya yang menampilkan Matahari dan beberapa planet yang mengelilinginya. (NASA/Unsplash)

0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Thariqah tegese dedalan lumaku…” (Thariqat – KH. Ahmad Rifai)

Gerak sebagai Tanda Kehidupan

Segala yang hidup pasti bergerak. Dari partikel terkecil di dalam atom hingga galaksi di tepi semesta, semua tunduk pada satu hukum universal: tidak ada kehidupan tanpa gerak. Dalam bahasa agama, kearifan ini diungkapkan sederhana namun mendalam:

“Al-ḥarakah barakah” — gerak itu membawa keberkahan.

Ungkapan itu tidak hanya bernilai moral, tetapi juga mengandung kebenaran ilmiah universal. Dari dunia fisika hingga tasawuf, gerak selalu menjadi sumber energi, pertumbuhan, dan makna.

Fisika: Gerak Melahirkan Energi

Dalam hukum-hukum fisika, energi muncul karena perubahan. Magnet yang bergerak menimbulkan listrik, air yang mengalir menghidupkan turbin, planet yang berputar menjaga kestabilan orbitnya.
Gerak adalah wujud perubahan posisi yang menimbulkan daya (energi kinetik).

Tanpa gerak, tidak ada listrik, tidak ada panas, bahkan tidak ada waktu yang bisa kita rasakan. Maka, dalam tatanan kosmik, gerak adalah bahasa kehidupan itu sendiri.

وَالشَّمۡسُ تَجۡرِىۡ لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَا ؕ ذٰلِكَ تَقۡدِيۡرُ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِؕ‏

“Sesungguhnya matahari berjalan di tempat peredarannya…” (QS. Yāsīn: 38)

Ayat ini menggambarkan bahwa bahkan matahari pun bergerak, bukan diam — menegaskan bahwa gerak adalah sunnatullah.

Biologi: Gerak sebagai Tanda Kehidupan

Dalam tubuh makhluk hidup, gerak menjadi penanda vitalitas. Sel-sel terus bergetar, darah mengalir, jantung berdetak, dan sistem saraf mengirimkan sinyal tanpa henti.
Ketika gerak ini berhenti — kehidupan pun berhenti.

Tumbuhan pun bergerak meski tampak diam: akar mencari air, daun mengikuti cahaya. Gerak biologis adalah gerak untuk bertahan, tumbuh, dan berkembang.

Hidup berarti bergerak menuju keseimbangan baru setiap saat.

Psikologi: Gerak Pikiran, Gerak Jiwa

Di ranah batin, gerak muncul dalam bentuk dinamika pikiran dan emosi.
Pikiran yang bergerak — belajar, merenung, berdialog — akan memperluas kesadaran dan membentuk kepribadian yang sehat.
Sebaliknya, pikiran yang membeku dalam trauma atau malas berpikir melahirkan stagnasi dan depresi.

Dalam psikologi modern, hal ini disebut neuroplastisitas: kemampuan otak untuk berubah melalui pengalaman. Maka belajar dan berpikir aktif adalah bentuk gerak mental yang menyehatkan jiwa.

Bergeraklah dalam berpikir, maka akalmu hidup.
Diamlah terlalu lama, maka pikiran pun beku.

Sosiologi: Gerak Sosial dan Lahirnya Peradaban

Masyarakat yang hidup adalah masyarakat yang bergerak bersama.
Perdagangan, ilmu pengetahuan, dan dakwah adalah bentuk gerak sosial. Dari gerak itulah lahir peradaban.

Ketika masyarakat berhenti belajar, berhenti berdialog, atau berhenti berbuat, peradaban pun jalan di tempat — bahkan mundur.

Gerak sosial bukan hanya tentang revolusi, tetapi juga tentang sinergi, kerja sama, dan komunikasi antarmanusia yang membentuk jaringan kebaikan.
Sebagaimana sel dalam tubuh yang tumbuh terlalu cepat tanpa kendali dan koordinasi dengan sel lainnya disebut kanker.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ‏

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. ar-Ra‘d: 11)

Ayat ini adalah hukum sosial ilahiah: perubahan lahir dari gerak.

Ekologi: Gerak Energi Menjaga Keseimbangan Alam

Di alam, gerak adalah mekanisme keseimbangan. Air menguap, menjadi awan, lalu hujan — siklus tak henti. Angin bertiup, laut pasang surut, gunung meletus, bumi berputar.
Jika satu sistem berhenti bergerak, ekosistem akan rusak.

Gerak energi ini adalah tanda kehidupan bumi. Ia menunjukkan bahwa keseimbangan hanya tercapai bila ada gerak yang teratur, bukan diam yang beku.

Tasawuf: Gerak Menuju Allah

Dalam pandangan para sufi, kehidupan manusia adalah perjalanan (sulūk).
Setiap langkah amal, setiap usaha memperbaiki diri, adalah gerak menuju Allah.

Gerak spiritual bukan fisik, melainkan gerak hati: dari lalai menuju sadar, dari ego menuju ikhlas.

يٰۤاَيُّهَا الۡاِنۡسَانُ اِنَّكَ كَادِحٌ اِلٰى رَبِّكَ كَدۡحًا فَمُلٰقِيۡهِۚ‏

“Wahai manusia, sesungguhnya engkau bekerja keras menuju Tuhanmu, maka engkau pasti akan menemui-Nya.” (QS. al-Insyiqāq: 6)

Inilah hakikat al-ḥarakah barakah: keberkahan bukan terletak pada hasil, tetapi pada perjalanan menuju-Nya.

Hukum Kehidupan yang Tak Terbantahkan

Dari fisika hingga tasawuf, satu pola abadi dapat disimpulkan:

Gerak adalah rahasia kehidupan.
Diam berarti beku; gerak berarti tumbuh.

Alam bergerak, tubuh bergerak, pikiran bergerak, masyarakat bergerak, ruh pun bergerak menuju Tuhan.

Maka siapa pun yang ingin hidup penuh keberkahan: bergeraklah.
Karena dalam setiap langkah yang tulus, ada energi kehidupan yang mengalir dari bumi hingga ke langit.

“Bergeraklah, sebab diam adalah bocor alus — kematian yang lembut.
Dalam setiap gerak yang berniat baik, Allah menurunkan barakah-Nya.”

Baca Juga: Sunnatullah Cahaya Terakhir: Dari Lilin, Jiwa, hingga Kiamat


Penulis: Ahmad Saifullah
Editor: Yusril Mahendra

Tags: energigerakhukum kehidupankeberkahankebijaksanaan hidupkehidupankeseimbanganperubahan
Previous Post

Batik Rifaiyah Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2025

Next Post

BLKK PC Rifa’iyah Reban Buka Pelatihan Grafis Bersama HIMMAH, Terbuka untuk Umum

Ahmad Saifullah

Ahmad Saifullah

Jurnalis Freelance

Next Post
Pelatihan desain

BLKK PC Rifa'iyah Reban Buka Pelatihan Grafis Bersama HIMMAH, Terbuka untuk Umum

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Rifa’iyah dan Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Nasional
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id