AMRI Cabang Kesesi: Cara Kami Kompak dan Solid dengan Berkegiatan Selapanan Maulid Simthudduror

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dimohon untuk para pemuda Srinahan sore nanti membantu penataan tempat untuk persiapan Pengajian Maulid Simthudduror nanti malam. Demikian pengumuman yang disampaikan oleh Maulana Habib Umen, Sang Ketua AMRI Ranting Srinahan kepada para rekan AMRI Srinahan.

Sabtu sore, 15 November 2025 ba’da jamaah Asar, tepatnya pukul 16.00 WIB, rekan-rekan AMRI Ranting Srinahan OTW ke Masjid Agung At-Taqwa Srinahan untuk mempersiapkan acara Selapanan Maulid Simthudduror Malam Ahad Pahing AMRI Cabang Kesesi yang saat ini giliran bertempat di Ranting Srinahan. Di sana juga sudah ada rekan-rekan yang sudah duluan sampai, sedang duduk santai menunggu rekan yang lain dan menunggu adik-adik madrasah bubar karena serambi masjid dipakai KBM madrasah.

Sebagian adik madrasah ada yang sedang lalaran Kitab Syifa’ul Jinan, ada yang sedang lalaran angaweruhi, dan ada yang sedang menulis khot.

Pukul 16.30 WIB sekolah madrasah bubar gasik, karena tempatnya (serambi masjid) akan segera ditata untuk acara nanti malam.

“Kegiatan ini mulanya sejak kapan si, Kang?” tanya saya kepada Ust. Hariri (Ketua AMRI Cabang Kesesi Periode 2023–2025).

“Sejak periodenya Ust. Khumaedi kegiatan Maulid Simthudduror sudah ada,” jawab Ust. Hariri.

“Ya, kemarin-kemarin ngobrol dengan Ndan Arif tentang kegiatan Selapanan Maulid Simthudduror PD AMRI Pekalongan mulai kapan, dijawab antara tahun 2008 atau 2009-an. Itu kan PD. Kalau yang di Cabang Kesesi mulai kapan? Duluan Cabang Kesesi apa duluan PD? Tapi kalau duluan cabang kok kayaknya ora mungkin, coz ahli Simthudduror zaman semono Kesesi eseh sepi,” tanyaku sambil menjelaskan kekepoanku.

“Kayaknya bahkan sebelum periodenya Pak Khumaedi yaitu periodenya Pak Zainudin (alm.), kegiatan ini sudah ada. Kesesi dulu punggawanya Ust. Aminudin Ranting Simbang, kalau PD sing ngurusi Kang Basith Bojong,” jawab Ust. Hariri sambil mengingat-ingat.

Hujan turun menjelang masuk waktu Isya’, dan sampai pada acara dimulai hujan pun tak kunjung reda. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat rekan-rekan AMRI Cabang Kesesi untuk tetap hadir. Para vokalis (Gus Ziyad, dkk.) memulai acara dengan melantunkan syair-syair diiringi kru rebana dari perwakilan tiap ranting, membuat suasana jamaah penuh khidmat. Santri PP Assamianiy dan Santri PP Salamun Khoir pun ikut hadir meramaikan suasana khidmat di malam tersebut.

Pembacaan Simthudduror pun selesai dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars AMRI.

“Hadirin dimohon untuk berdiri.” Rekan Ahmad Saiful memimpin, menyeru, dan memberi aba-aba kepada rekan yang lain supaya mengepalkan tangan kanan di dada sebelah kiri. Semua mata terfokus kepadanya. Jamaah pun mengikuti tiap bait lagu yang dilantunkannya. Adrenalin seolah naik menggugah semangat sehingga rasa mengantuk diiringi rintik hujan pun sirna. (Howone ki koyo’an nang GBK kae siiii, hehe.)

Setelah istirahat sejenak, tibalah saatnya sesi Mau’idhah Hasanah oleh Ust. Khumaedi. Beliau mengawali dengan, “Aku tak ngaji… aku gowò kitab tarajumah, sesuai dengan lagu Mars AMRI memasyarakatkan kitab tarajumah. Tidak menyepelekan kitab Arab, demi mensyiarkan kitabe Mbah Rifa’i ngajine yo kitab tarajumah dan kitab Arab untuk memperkuat (sebagai bahan rujukan).”

Setengah 12 malam acara baru selesai. Sebagian jamaah mulai bubar, namun tidak bagi sebagian rekan PH karena masih asyik ngobrol mendengarkan Ust. Khumaedi dan Ust. Wahyudin bercerita dan bernostalgia. Seasyik itu kami ngobrol sampai tak terasa sudah setengah 1 malam. Kami pun bubar dan berpamitan.

Demikianlah cara rekan-rekan AMRI Cabang Kesesi tetap kompak dan selalu solid, yaitu salah satunya dengan berkegiatan Selapanan Maulid Simthudduror dan tentunya enjoy menikmati atmosfir suasananya.

Penulis: Hikman Aldi
Editor: Yusril Mahendra