Kudus – Dalam rangka penguatan kaderisasi dan perluasan jaringan dakwah di kalangan akademisi, Pimpinan Pusat AMRI (Angkatan Muda Rifa’iyah) bersama Pimpinan Daerah Rifa’iyah Kabupaten Demak melaksanakan kunjungan silaturahim ke kediaman Prof. Dr. Abdul Rasyid, M.A., guru besar Tadris Sejarah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, pada Ahad, 25 Mei 2024 pukul 09.00 –11.00 WIB di Bae, Kudus.
Silaturahim ini merupakan tindak lanjut konkret dari visi PP AMRI: Nasrul Ilmi, Kaderisasi, dan Berkarya. Kegiatan ini juga menjadi momen penting dalam menyambung semangat dan diskusi intelektual seputar gerakan Rifa’iyah di era kontemporer, terutama pasca webinar Forum Kamis Legen (Kalen) bertajuk “Gerakan Islam Tarajumah (Rifa’iyah): Era Kolonial dan Sekarang” yang digelar pada 21 Mei 2024 lalu dan turut menghadirkan Prof. Rasyid sebagai narasumber utama.
Dalam pertemuan yang hangat dan penuh semangat tersebut, hadir Ketua Umum PP AMRI Abdul Kholiq Syafi’i, M.Pd., Ketua PD Rifa’iyah Kabupaten Demak Ali Rahmadin, S.Pd., tokoh muda Rifa’iyah Kiai Imdadin, ketua ranting AMRI Desa Surodadi, serta unsur Dewan Syuro PD Rifa’iyah Kabupaten Demak.
Tiga Agenda Utama Bahasan Strategis
Silaturahim ini membahas tiga poin strategis yang menjadi program kerja lanjutan:
-
Sosialisasi ajaran KH. Ahmad Rifa’i di kalangan akademisi dan mahasiswa.
Upaya ini diharapkan mampu membumikan kembali ajaran-ajaran KH. Ahmad Rifa’i dalam konteks kekinian, melalui pendekatan ilmiah dan diskursus kampus. -
Pembentukan Pimpinan Komisariat AMRI IAIN Kudus.
Sebagai langkah awal dalam menghadirkan AMRI di lingkungan perguruan tinggi, inisiasi pembentukan komisariat kampus menjadi prioritas untuk mewadahi kader muda Rifa’iyah yang sedang menempuh studi. -
Perencanaan seminar bertema “Moderasi Beragama Perspektif KH. Ahmad Rifa’i”.
Seminar ini dirancang sebagai forum akademik untuk menggali nilai-nilai moderat dalam ajaran KH Ahmad Rifa’i, serta merespons dinamika sosial-keagamaan yang terus berkembang.
Menyambung Gagasan dari Forum Kalen
Silaturahim ini sekaligus menjadi lanjutan dari spirit intelektual yang mengemuka dalam webinar Forum Kalen beberapa hari sebelumnya. Dalam forum tersebut, Prof. Rasyid memaparkan bagaimana KH. Ahmad Rifa’i telah membangun Gerakan Islam Tarajumah, yakni dakwah perlawanan melalui karya-karya kitab beraksara Pegon yang penuh kritik terhadap kolonialisme.
Prof. Rasyid juga menekankan bahwa perlawanan KH. Ahmad Rifa’i bersifat non-fisik, namun sangat strategis melalui jalur pemikiran dan pendidikan. Warisan perjuangan ini kini diwarisi oleh komunitas Rifa’iyah yang terus bergerak melalui pesantren, sekolah, dan lembaga dakwah lainnya.
Menuju Rifa’iyah Akademik yang Terbuka dan Aktif
Dalam sesi dialog, Prof. Rasyid menyambut baik inisiatif AMRI masuk kampus dan mendukung sepenuhnya pembentukan komisariat AMRI di IAIN Kudus. Beliau berharap ke depan, generasi muda Rifa’iyah mampu mengembangkan semangat belajar dan berdakwah dalam bingkai keilmuan serta keterbukaan.
Silaturahim ini ditutup dengan harapan bersama agar AMRI menjadi lokomotif kaderisasi yang kuat, tidak hanya di level desa dan pesantren, tetapi juga di lingkungan perguruan tinggi — tempat lahirnya pemikir-pemikir masa depan umat.
Penulis: Ahmad Zahid Ali
Editor: Ahmad Zahid Ali