Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Kolom

Bahaya Laten Halal Bihalal: Antara Majelis Maksiat dan Mushofahah antarlawan Jenis

Ahmad Zahid Ali by Ahmad Zahid Ali
April 11, 2025
in Kolom
0
Bahaya Laten Halal Bihalal: Antara Majelis Maksiat dan Mushofahah antarlawan Jenis
0
SHARES
63
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam momen Idul Fitri, umat Islam di Indonesia memiliki tradisi halal bihalal sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan. Namun, dalam pelaksanaannya sering kali terjadi hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam, khususnya bagi warga Rifa’iyah, seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan dalam satu majelis tanpa satir (penghalang) serta berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram (ghoiru mahram).

Hadirnya seorang muslim dalam sebuah majelis yang bercampur laki-laki dan perempuan tanpa adanya penghalang, dikecam oleh KH. Ahmad Rifa’i,

Munasabah masalah harom tininggalan

Iku tinutur ingdalem bab nikahan

Sebab akeh haram iku dedelengan

Ningali kelawan syahwat gholibane

Lanang wadon akeh haram kumpulane

Naliko sodaqoh walimah lan saufamane

Iku gholib tan mikir haram katinggalane

Ikulah wajib datengaken syara’ hukumane

Larangan mushafahah antara laki-laki dan perempuan ghoiru mahram

Islam telah memberikan batasan yang jelas terkait interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Rasulullah ﷺ sendiri tidak pernah menyentuh wanita yang bukan mahramnya, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis:

‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha juga mengatakan di dalam Kitab Shahih Bukhari-Muslim: “Tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam tidaklah menyentuh tangan perempuan ketika membaiat (mengadakan janji setia)”. Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam pun bersabda “(Ketika membaiat) Aku tidak berjabat tangan dengan wanita, namun Aku membaiatnya dengan ucapanku kepada seratus orang wanita sebagaimana baiatku kepada satu orang wanita”.

Aisyah juga berkata, tangan Rasulullah saw sama sekali tidak pernah menyentuh wanita selain wanita yang beliau miliki (istrinya). (HR. al-Bukhari, No: 6674, dalam bab Ba’iat Wanita)

Hadis lain juga menegaskan besarnya dosa menyentuh lawan jenis yang bukan mahram:

Dari Ma’qil bin Yasar r.a., Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya jika kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani, shahih menurut Al-Albani dalam Silsilah As-Shahihah)

Rasulullah ﷺ sendiri pernah menegaskan:

إِنِّي لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ
“Sesungguhnya Aku tidak berjabat tangan dengan wanita.” (HR. An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ juga menegaskan:

“Sahabat kami berkata bahwa diharamkan untuk memandang dan menyentuh wanita, jika wanita tersebut telah dewasa. Karena sesungguhnya seseorang dihalalkan untuk memandang wanita yang bukan mahramnya jika ia berniat untuk menikahinya atau dalam keadaan jual beli atau ketika ingin mengambil atau memberi sesuatu ataupun semisal dengannya. Namun tidak boleh untuk menyentuh wanita walaupun dalam keadaan demikian.”

Imam Nawawi juga menambahkan dalam Syarah Shahih Muslim:

“Dan tidak boleh menyentuh secara langsung wanita yang bukan mahram jika tidak termasuk hal yang darurat, semisal seorang dokter yang menyentuh pasiennya untuk memeriksa penyakit.”

KH. Ahmad Rifa’i juga menegaskan dalam Tabyinal Islah,

Lan sekiro haram ningali kinaweruhan

Iku gholib haram gharap (al-massu/ menyentuh) linakonan

Kelawan qiyas dedalan aqwa kenyataan

Ingdalem taladdudz ning ati syahwatan

Jelaslah bahwa berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan ghoiru mahram, meskipun dalam acara halal bihalal, merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Pelarangan ini ulama Syafi’iyah tidak membedakan atara terhadap yang sepuh (tidak ada syahwat) ataupun yang muda.

Dibolehkannya mushafahah antarlawan jenis jika tidak bersentuhan langsung dan terdapat penghalang. Seperti yang disampaikan Syaikhina KH. Ahmad Rifa’I dalam kitabnya :

Lan diambil faham halal hukumane

Mushofahah cecekelan tangan anane

Ing wong wadon liyo serto tinemune

Mengkono iku aling-alingan astane

(Tabyinal Islah)

Sebagai umat Islam, terlebih bagi warga Rifa’iyah, sudah semestinya kita kembali kepada ajaran KH. Ahmad Rifa’i dalam menjaga batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Dalam momen Idul Fitri, silaturahmi harus tetap dilakukan sesuai dengan syariat Islam, tanpa melanggar larangan mushafahah antarlawan jenis bukan mahram dan bercampurnya laki-laki dan perempuan tanpa satir.

Semoga kita semua dapat mengamalkan ajaran KH. Ahmad Rifa’i dengan sebaik-baiknya dan menjaga diri dari perkara yang dilarang oleh agama. Wallahu a’lam

Ahmad Zahid Ali, ST

Tags: halal bihalalidul fitrijabat tangan laki-laki dan perempuanmushofahahsilaturahmi
Previous Post

Warga Rifa’iyah Merayakan Idul Fitri 1446 H dengan Khidmat dan Penuh Sukacita

Next Post

AMRI Kramatsari Pererat Silaturahim dengan Masyayikh Rifa’iyah

Ahmad Zahid Ali

Ahmad Zahid Ali

Khadim di Ponpes Miftahul Muhtadin Pati, Ketua 2 PP AMRI: Biro Pengembangan Pemikiran dan IPTEK, Senior Manajer Production Support di FMCG

Next Post
AMRI Kramatsari Pererat Silaturahim dengan Masyayikh Rifa’iyah

AMRI Kramatsari Pererat Silaturahim dengan Masyayikh Rifa’iyah

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadhan Warga Rifaiyah Jakarta di Masjid Baiturrahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id