“Malam Ketika Semua Topeng Jatuh”
Hujan turun deras malam itu. Kantor ruko Raka yang biasanya sepi kini gelap kecuali cahaya lampu meja kerjanya. Semua bukti tentang rekam jejak kotor Surya Atmadja sudah ia rangkum dalam satu berkas digital—siap dikirim ke beberapa lembaga pengawas dan media yang ia percayai.
Ia tahu, setelah tombol Enter ditekan, hidupnya tak akan sama lagi.
Ia tahu, Surya takkan tinggal diam.
Pukul 23.48, sebuah pesan masuk di ponselnya:
“Kami sudah di depan. Serahkan dokumen itu. Jangan buat masalah semakin besar.”
Raka bangkit. Ia mematikan lampu ruangan. Hening. Yang terdengar hanya suara AC.
Kemudian—BRUK! BRUK! BRUK!
Pintu ruko digedor keras dari luar.
Tangan Raka mengepal. Ia memindahkan flashdisk berisi bukti ke dalam saku celananya.
Serangan Dimulai
Pintu kantor itu jebol.
Masuk tiga pria bertubuh besar, wajah tertutup masker hitam. Dua membawa pentungan baja, satu lagi memegang tongkat listrik.
“Mas Raka, jangan bodoh,” kata salah satunya.
“Serahkan datanya. Sekarang.”
Raka tersenyum tipis. “Kalian datang bertiga? Terlalu percaya diri.”
Pria bertongkat listrik maju duluan. Tongkat itu menyala biru, siap menyengat.
Ia menyerang cepat—namun Raka melompat ke samping, memanfaatkan meja sebagai tameng. Tongkat itu menghantam meja dan mengeluarkan percikan.
Raka membalas dengan tendangan memutar ke arah pergelangan tangan penyerang. Tongkat itu terlepas dan jatuh, sementara pria itu mengerang kesakitan.
Dua lainnya langsung maju.
Pentungan baja menyambar cepat. Raka menunduk, merasakan hembusan angin di atas kepala. Ia membalas dengan pukulan siku ke perut lawan.
Satu lagi mencoba menyerangnya dari belakang.
Raka berputar—gyaku-zuki tepat ke rahang. Lawan tumbang menghantam rak buku.
Tinggal satu orang yang masih tegap berdiri, namun tampak ragu.
“Ini peringatan terakhir!” teriaknya sambil mengangkat pentungan.
Raka mendekat pelan. “Katakan pada bosmu: saya tidak takut.”
Ia menangkis ayunan pentungan itu, kemudian meluncurkan pukulan lurus ke dada sang penyerang.
Pria itu terhempas dan tak bangun lagi.
Raka berdiri di tengah ruangan yang porak-poranda. Napasnya berat. Keringat mencampur debu kayu dan serpihan kaca.
Momen Penentuan
Ia mengambil flashdisk di sakunya.
Laptopnya masih menyala, menunggu perintah.
Tiba-tiba teleponnya berdering.
Nama yang muncul: Surya Atmadja.
“Mas Raka,” suara Surya tenang, sangat tenang, “kamu sudah melampaui batas. Serahkan file itu. Aku masih bisa selamatkan karirmu. Jangan jadi pahlawan kesiangan.”
Raka memejamkan mata sejenak. Ingat wajah ayahnya, seorang guru jujur; ingat masa-masa ia memimpin aksi mahasiswa; ingat alasan ia resign dari gubernuran.
Integritas hanya punya satu warna: hitam atau putih.
Ia membuka mata.
“Pak Surya… permainan Anda selesai.”
Ia menekan Enter.
Dalam hitungan detik, file itu terkirim ke berbagai alamat: media nasional, LSM antikorupsi, auditor internal, bahkan seorang penyidik KPK yang pernah ia kenal.
Di telepon, Surya terdiam beberapa detik.
Lalu terdengar suara napas berat.
“Baiklah, Mas Raka. Kita lihat siapa yang berdiri terakhir.”
Telepon itu terputus.
Epilog: Setelah Semua Usai
Keesokan harinya, berita tentang dugaan skandal proyek digital bernilai ratusan miliar tersebar di mana-mana.
Nama Surya Atmadja menjadi headline. Mobil KPK terlihat memasuki kantornya.
Sementara itu, Raka berdiri di depan jendela rukonya yang pecah. Polisi sudah memeriksa TKP. Di luar, wartawan mulai berdatangan, menunggu pernyataan.
Arini, sang jurnalis investigasi, datang menghampirinya.
“Raka… apa kau menyesal?”
Raka menggeleng.
“Tidak. Kadang, untuk membongkar kegelapan, kita harus menyalakan api. Meski tangan kita ikut terbakar.”
Arini menatapnya lama.
“Kau sadar ini baru permulaan, kan? Banyak yang merasa dirugikan oleh tindakanmu.”
Raka tersenyum kecil.
“Kalau begitu, aku harus bersiap menghadapi bab berikutnya.”
Ia melangkah keluar kantor, melewati kerumunan wartawan.
Dalam hatinya, ia tahu:
pertarungan untuk integritas baru saja dimulai.
TAMAT (Arc 2)
Baca Sebelumnya: Cerbung: Bayangan Anggaran (Episode 3)
Penulis: Ahmad Zahid Ali
Editor: Yusril Mahendra



Checking out 77pinasactivity for their latest promos! Always on the lookout for freebies! Time to activate! Find your activities here: 77pinasactivity