Rezeki adalah pemberian Allah yang meliputi segala hal yang bermanfaat bagi hamba-Nya, bukan hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ketenangan, dan keberkahan hidup. Namun, dalam perjalanan hidup, ada kalanya kita merasa sempit rezeki atau terbebani hutang yang berat. Dalam keadaan seperti ini, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan tawakal kepada Allah, disertai ikhtiar yang halal.
Salah satu doa yang masyhur untuk mempermudah rezeki dan melunasi hutang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Tirmidzi, dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allāhumma ikfinī biḥalālika ‘an ḥarāmika, wa aghninī bifaḍlika ‘amman siwāk.“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki halal-Mu dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu sehingga tidak membutuhkan selain Engkau.”
Makna Doa
-
“Cukupkanlah aku dengan yang halal” – Memohon kepada Allah agar rezeki kita datang dari jalan yang bersih dan diridhai-Nya, sehingga tidak terjerumus pada yang syubhat atau haram.
-
“Jauhkan dari yang haram” – Perlindungan dari Allah agar kita tidak terpaksa mencari rezeki lewat cara yang melanggar syariat karena tekanan hutang atau kebutuhan.
-
“Kayakan aku dengan karunia-Mu” – Kekayaan yang dimaksud bukan hanya materi, tetapi juga kelapangan hati, keberkahan, dan kemampuan mencukupi kebutuhan tanpa bergantung pada manusia.
Amalan Tambahan dari Kitab Abwābul Faraj
Dalam Abwābul Faraj, Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki juga menukil doa Sayyidina Abdullah bin Mas’ud RA untuk menghilangkan kesempitan hidup, termasuk kesulitan rezeki dan hutang:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, tekad untuk memperoleh ampunan-Mu, keselamatan dari setiap dosa, keberuntungan meraih setiap kebaikan, kemenangan memperoleh surga, dan keselamatan dari api neraka.”
Walaupun doa ini secara teks tidak spesifik menyebut hutang, para ulama menjelaskan bahwa ghanimah (keuntungan) dalam doa ini mencakup kelapangan rezeki yang memudahkan pelunasan hutang.
Adab Berdoa Memohon Kemudahan Rezeki
-
Bersihkan niat – Niatkan rezeki yang diminta untuk kebaikan, bukan kemaksiatan.
-
Bersedekah – Sedekah dapat menjadi sebab turunnya rezeki.
-
Istighfar rutin – Sebagaimana dalam QS. Nuh: 10–12, istighfar menjadi pintu turunnya keberkahan.
-
Jangan menunda bayar hutang – Hutang yang sengaja ditunda akan menutup pintu rezeki.
Penutup
Doa adalah senjata mukmin. Ketika beban hidup terasa berat, jangan lepaskan genggaman kita dari doa. Sertai dengan ikhtiar halal, insyaAllah Allah akan melapangkan rezeki dan memudahkan pelunasan hutang.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2–3)
Penulis: Ahmad Zahid Ali
Editor: Ahmad Zahid Ali