Temanggung — Sabtu malam Ahad, 9 Juni 2025, suasana religius menyelimuti Desa Wonoboyo, Kabupaten Temanggung. Ratusan jamaah dari kalangan pemuda hingga masyarakat umum memadati arena pengajian lapanan yang digelar oleh Pimpinan Daerah Angkatan Muda Rifa’iyah Indonesia (PD AMRI) Temanggung. Acara istimewa ini semakin semarak dengan hadirnya Ketua Umum PP AMRI, yang akrab disapa Gus Ketum.
Kunjungan Gus Ketum kali ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari upaya konkret membumikan nilai-nilai perjuangan dan pemikiran Syaikhina KH. Ahmad Rifa’i melalui kegiatan pengajian lapanan—sebuah tradisi ilmiah yang menjadi ciri khas Rifaiyah.
Dalam sambutannya, Gus Ketum menekankan pentingnya melanjutkan estafet perjuangan Rifaiyah dengan dua pilar utama: kaderisasi dan karya nyata. “Visi kita adalah Nasrul Ilmi, kaderisasi dan berkarya. Di sinilah tempatnya, di tengah masyarakat, kita hidupkan kembali kitab-kitab peninggalan Syaikhina,” tegas beliau di hadapan hadirin.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas elemen Rifaiyah. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Komandan BAKORNAS Ndan Rofiq, Ketua PD AMRI Temanggung, jajaran pengurus PP AMRI dari Temanggung, serta tokoh-tokoh PD Rifa’iyah Temanggung. Tak ketinggalan, perangkat desa Wonoboyo dan tokoh Kecamatan Bathok juga hadir memberikan dukungan.
Ketua PD AMRI Temanggung menyampaikan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin untuk mendekatkan generasi muda kepada khazanah kitab kuning karya KH. Ahmad Rifa’i. “Kami ingin pemuda kembali mencintai ilmu, khususnya warisan keilmuan Syaikhina. Pengajian ini adalah langkah awal membumikan itu semua,” ujarnya.
Dengan semangat kolektif dan dukungan dari berbagai pihak, PD AMRI Temanggung berharap pengajian lapanan ini dapat menjadi pemantik gerakan intelektual dan spiritual yang berakar dari tradisi Rifaiyah. Sebuah ikhtiar membumikan langit, dari Wonoboyo untuk Indonesia.
Penulis: Yusril Mahendra
Editor: Yusril Mahendra