Pemalang — Halaqoh Ilmiah dan Jalsah Masyaikh Jam’iyah Rifa’iyah berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme. Acara diselenggarakan di Perempatan Desa Tanahbaya, Jl. Pesantren No. 1 Tanahbaya, Randudongkal, Pemalang, pada Senin, 8 Desember 2025 / 17 Jumadil Akhir 1447 H, mulai ba’da Isya’ hingga selesai. Kegiatan ini menghadirkan KH. Ismail Al Holili, cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, sebagai narasumber utama. Selain itu, hadir pula Dr. KH. Mukhlisin Muzarie, MA (Ketua Umum Pimpinan Pusat Rifa’iyah), jajaran masyaikh, habaib, dan peserta dari berbagai daerah.
Pada pembukaan, panitia menegaskan bahwa tujuan halaqoh ini adalah memperkuat pemahaman sanad keilmuan, menelaah data manuskrip, serta meluruskan narasi sejarah yang masih simpang siur. Acara dimulai dengan pembacaan Fatihah, doa, dan pengantar mengenai urgensi dokumentasi ilmiah terhadap perjalanan keilmuan para ulama, terutama pada masa kolonial.
Penelusuran Sanad dan Manuskrip Ratib Haddad
Dalam penyampaian materi, KH. Ismail Al Holili memaparkan sejumlah manuskrip penting. Salah satunya adalah Ratib Haddad tulisan tangan yang memuat daftar nama ulama dalam sanad keilmuan. Data tersebut menunjukkan bahwa beberapa tokoh besar memiliki jalur sanad yang sambung dan saling bersinggungan.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa hubungan antara KH. Ahmad Rifa’i, Syekh Nawawi Al-Bantani, dan Syaikhona Kholil Bangkalan bukan sekadar “angkatan sebaya”, melainkan terhubung melalui sanad guru, di antaranya Syekh Ibrahim al-Bajuri. Dengan demikian, hubungan ketiga tokoh tersebut harus dipahami dalam konteks keilmuan, bukan kesamaan usia atau periode belajar.
Meluruskan Narasi dan Tantangan Sejarah
Selanjutnya, Dr. KH. Mukhlisin Muzarie, MA menyampaikan pandangan kritis mengenai narasi lisan yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, klaim sejarah perlu dibuktikan melalui penelitian manuskrip, data filologis, dan kajian akademik.
Beliau juga menyinggung masa perjuangan KH. Ahmad Rifa’i pada abad ke-19. Pada periode itu, kolonial Belanda melakukan penangkapan dan pengasingan, serta membakar karya-karya beliau. Sejak saat itu, banyak manuskrip tersebar di luar negeri dan perlu ditelusuri kembali secara sistematis.
Dialog Interaktif dan Rekomendasi Pembentukan Tim Turas
Pada sesi dialog, peserta menyampaikan berbagai pertanyaan, termasuk cara menyikapi perbedaan antara tradisi lisan dan bukti tertulis. Di sisi lain, dibahas pula perlunya penyederhanaan karya klasik agar mudah dipahami masyarakat modern.
Akhirnya, muncul rekomendasi penting: pembentukan Tim Kajian Sejarah (Tim Turas) untuk mengumpulkan, meneliti, menerjemahkan, dan mempublikasikan manuskrip yang terkait para ulama Nusantara. Harapannya, langkah ini menjadi awal penyusunan sejarah berbasis data ilmiah yang terverifikasi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Halaqoh Ilmiah Jamiyah Rifa’iyah berhasil menghadirkan ruang dialog ilmiah yang meneguhkan sanad dan memperkuat kepercayaan umat terhadap warisan intelektual para ulama. Upaya meluruskan sejarah KH. Ahmad Rifa’i dan Syaikhona Kholil Bangkalan melalui data manuskrip menjadi langkah penting dalam menjaga tradisi keilmuan Islam Nusantara.
Penulis: Yusril Mahendra
Editor: Yusril Mahendra



Interesting analysis! Seeing platforms like EarnPHP focus on learning casino games is a smart move for players. Considering a strategic approach? Check out earnphp download for resources and a secure experience! Good read.
Svbet07, eh? Gotta say, I was pleasantly surprised. The interface is clean, and I didn’t have any trouble finding what I needed. Could use a few more promotions, but overall, it’s a solid betting option. svbet07