Dalam satu perjalanan mengantar paketan, Ahmad yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang supir mengadukan keluhan kepada temannya.
“Di bulan Ramadhan ini, kapan ya Saya bisa tadarus, hadir di majelis-majelis ta’lim seperti kebanyakan orang, tiap malam bisa bersujud bersama jamaah di masjid.”
Ia merasa tidak mungkin melakukan cita-citanya, karena setiap harinya harus menempuh jarak berkilometer di jalanan, mengantar paketan ke beberapa daerah dengan deadline waktu yang ditentukan.
Ahsan yang duduk di sampingnya mencoba bertanya, “Menurutmu apakah pekerjaan sehari-harimu ini merupakan bentuk amal ibadah?”
Dia menjawab agak ragu “Ya mungkin tergantung niat kita dalam menjalankan aktivitasnya.”
“Benar sekali, Bro. Nyupirmu pagi hingga petang menurutku merupakan bentuk pengabdianmu kepada Allah.”
“Apa iya sih, Bro. Bukannya aku ini kerja dapat duit?”
“Terus kalau Kamu dapat duit untuk apa duitnya?”
“Ya sebagian besar untuk nafkah keluarga”
“Nah, itu dia. Bukannya kata Nabi nafkah paling afdhol itu nafkah kepada keluarga, coba ini pernyataan Nabi:”
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Satu dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau infakkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau sedekahkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar yang kamu nafkahkan untuk keluarga.” (HR. Muslim, No. 995).
“Juga bukankah yang Kamu kerjakan ini merupakan bentuk khidmatmu kepada mkhluk Allah? Segala bentuk pelayanan kebutuhan hidup makhluk Allah termasuk wujud dari khidmatmu kepada Allah.”
“Jangan ngarang, Bro!”
“Kalau kurang percaya, ini ada sebuah hadits Qudsi: Allah berfirman,“ Semua makhluk adalah keluarga-Ku. Dan di antara makhluk-makhluk itu yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling santun dan sayang terhadap hamba-hamba-Ku yang lain, serta senang memenuhi keperluan mereka.”
“Karena Kamu memenuhi keperluan manusia dalam mengantarkan kebutuhan-kebutuhan mereka, maka Kamu orang yang dicintai Tuhanmu, Bro. Jangan berkecil hati, Bro. Tuhan menyediakan banyak jalan menuju peribadatan dan kebaikan, sebanyak kemauan manusia untuk mengerjakannya.”
Oleh : Ahmad Saefullah