Banjarnegara — Ikatan Santri Rifa’iyah (ISR) Banjarnegara menggelar kegiatan halal bi halal yang dihadiri puluhan santri dari berbagai daerah di Banjarnegara, Sabtu (12/4/2025) siang. Acara berlangsung di aula Masjid At-Taqwa, Karanganyar, Kalibening, dalam suasana hangat dan penuh keakraban.
Berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, kegiatan ini digelar sebagai bentuk penjagaan terhadap nilai-nilai luhur salafus shalih serta ikhtiar untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, sebagaimana dinyatakan dalam dasar kegiatan: المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh Rifa’iyah, antara lain Dewan Syura Rifa’iyah Kiai Muhamad Toha, Ketua Pimpinan Daerah AMRI Banjarnegara Wahyudin, dan Biro Seni Budaya AMRI Afif Rozaqun. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang diinisiasi para santri muda ini.
Ketua pelaksana sekaligus perumus ISR, Rekan Firmanudin, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya memperkuat jaringan santri Rifa’iyah lintas pesantren, terutama bagi mereka yang tengah menuntut ilmu di luar daerah. “Silaturahmi bukan hanya menjaga hubungan, tapi juga menghidupkan kembali semangat perjuangan dan nilai-nilai ajaran Syekh Ahmad Rifa’i,” ujarnya.
Acara diawali dengan pembacaan kitab karya Syekh Ahmad Rifa’i yang menjadi ruh gerakan santri Rifa’iyah. Setelahnya, digelar bahtsul masa’il waqi’iyah atau kajian permasalahan kontemporer dalam perspektif fiqh, sebagai wahana diskusi dan pematangan pemikiran di kalangan santri.

Cuaca cerah menambah kenyamanan jalannya kegiatan yang dihadiri 56 peserta, terdiri dari santri putra. Mereka berasal dari sejumlah wilayah seperti Simpar, Susukan, Bungkaran, dan Karangtengah. Seluruh peserta menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang acara.
ISR Banjarnegara berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum awal untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual di antara para santri Rifa’iyah. “Kami ingin menjadikan ISR sebagai wadah yang mampu merawat tradisi sambil merespons dinamika zaman,” tutur Firmanudin.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, para peserta pulang membawa semangat baru, bukan hanya untuk terus belajar, tapi juga untuk menjaga warisan nilai-nilai perjuangan KH. Ahmad Rifa’i.(Wahyudin)