Batang – Ketua Pimpinan Wilayah Angkatan Muda Rifa’iyah (AMRI) Jawa Tengah, Kholik Idris, menyerukan pentingnya peran aktif pemuda dalam organisasi dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, terutama pemerintah. Hal ini ia sampaikan dalam acara Latihan Kader Kepemimpinan Dasar AMRI Kabupaten Batang yang digelar pada Jumat (18/4/2025).
Dalam sambutannya, Kholik menekankan bahwa pemuda saat ini tidak cukup hanya menjadi anggota organisasi, tetapi harus cerdas menempatkan diri dan membangun jejaring strategis. Salah satu bentuk kolaborasi yang penting, menurutnya, adalah menjalin hubungan baik dengan para anggota dewan.
“Kolaborasi itu sangat penting. Dalam organisasi tidak bisa terus-menerus bergantung pada iuran anggota, sampai kapan seperti itu? Maka, jika ada anggota dewan yang membuka pintu untuk kita, harus kita sambut dengan tangan terbuka,” ujarnya.
Kholik juga menyoroti pentingnya pemuda memahami peran masing-masing di masyarakat. Ia menyebut bahwa setiap orang punya jalan kontribusinya sendiri-sendiri, baik di ranah keagamaan, politik, maupun organisasi.
“Yang pintar ngaji, silakan fokus di jalur ngaji. Yang tertarik politik, ya ambil peran di politik. Yang suka berorganisasi, jalankan organisasi dengan tertib. Ini bukan pembatasan, tetapi soal fokus dan etika peran,” jelasnya.
Pernyataan tersebut menjadi pesan penting bagi para kader muda AMRI agar lebih terarah dalam berkiprah, tanpa mencampuradukkan peran yang bisa menimbulkan kebingungan arah gerak.
Acara pelatihan yang berlangsung hangat dan penuh semangat itu dihadiri oleh jajaran Pengurus PD Rifa’iyah Kabupaten Batang, Pimpinan Daerah AMRI Kabupaten Batang, perwakilan dari seluruh cabang dan ranting AMRI se-Kabupaten Batang.
Latihan Kader Kepemimpinan Dasar ini menjadi salah satu upaya AMRI untuk membentuk karakter pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan dan etika sosial. Dengan dorongan dari tokoh-tokoh seperti Kholik Idris, diharapkan pemuda Rifa’iyah mampu menjadi motor perubahan di berbagai lini kehidupan, tanpa kehilangan jati diri sebagai kader yang berakhlak dan berintegritas.(Hamdi/red)
Penulis: Hamdi
Sumber: rifaiyahbatang.com