Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Khutbah

Khutbah Jumat: Mengatasi Hedonisme dan Menggapai Kebahagiaan Ruhani

Ahmad Saifullah by Ahmad Saifullah
August 28, 2025
in Khutbah
0
Khutbah Jumat Keseimbangan Hidup

Suasana Khutbah Jum'at. (Foto: lamurionline.com)

0
SHARES
42
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita berupa iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh umat beliau hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sesungguhnya, takwa adalah bekal terbaik bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh godaan, kita seringkali terjebak dalam arus hedonisme. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menempatkan kesenangan, kenikmatan materi, dan pemuasan hawa nafsu sebagai tujuan utama. Kata “hedone” dalam bahasa Yunani berarti kesenangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonisme diartikan sebagai pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup.

Kita seringkali tanpa sadar bersikap hedonis. Ketika lapar, kita cenderung mencari makanan sesuai selera tanpa memperhatikan kehalalan, kesehatan, atau kemaslahatan. Ketika memiliki uang, seringkali kita lebih memilih kesenangan seperti berplesir, daripada memprioritaskan pendidikan anak. Sikap ini menunjukkan bahwa kesenangan dijadikan prioritas di atas segalanya, bahkan mengabaikan keselamatan dunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 77:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Ayat ini mengajarkan keseimbangan yang indah. Kita diperintahkan untuk mengejar kebahagiaan akhirat, namun tidak melupakan bagian dari kehidupan dunia. Bukan berarti menuruti hawa nafsu tanpa batas, melainkan mengambil secukupnya untuk kebaikan.

KH. Ahmad Rifa’i memberikan rumus konsumsi sederhana namun mendalam: “seqodar hajat kanggo tulung thoat” yang berarti “sekadar hajat untuk menolong taat”. Kaidah ini mengajarkan kita untuk mengambil secukupnya dari kebutuhan duniawi agar bisa fokus pada ketaatan kepada Allah SWT. Kelebihan dari kebutuhan pokok hanyalah pemuas nafsu kepemilikan yang kelak akan diminta pertanggungjawaban.

Fenomena akhir-akhir ini menunjukkan bahwa BUMN seperti Pertamina dan PLN mengalami kerugian hingga triliunan rupiah, padahal rakyat membayar BBM dan listrik dengan kontan. Mentalitas seqodar hajat kanggo tulung thoat tidak pernah dijadikan pedoman.

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Artinya: “Tidak ada wadah yang diisi manusia lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan punggungnya. Jika ia harus makan lebih banyak, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menekankan pentingnya kesederhanaan dalam memenuhi kebutuhan jasmani. Jika kita terus-menerus menuruti hawa nafsu tanpa mengembangkan kebutuhan ruhani, kita akan stagnan. KH. Ahmad Rifa’i menyebut orang seperti ini sebagai safih, yaitu orang yang sudah baligh secara fisik tetapi lalai secara ruhani.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin juga menegaskan pentingnya menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan ruhani. Hawa nafsu adalah ujian bagi manusia, dan mengendalikannya adalah kunci kebahagiaan sejati.

Hadirin yang berbahagia,

Islam mengajarkan kita untuk mencapai keseimbangan. Semakin dewasa keberagamaan seseorang, semakin ia mengurangi ketergantungan pada kebutuhan jasmani demi meningkatkan kebutuhan ruhani. Shalat, puasa, haji, zakat, sedekah, silaturahmi, dan berbagai amalan lainnya adalah sarana memperkuat ruhani.

Kebahagiaan sejati bukan pada pemenuhan nafsu sesaat, melainkan pada ketenangan jiwa dan kedekatan dengan Allah SWT. Mengendalikan diri dari perilaku hedonis akan membawa kita pada kehidupan bermakna dan kebahagiaan hakiki.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk menyadari bahaya hedonisme, mampu mengendalikan hawa nafsu, dan meraih keseimbangan hidup yang diridhai-Nya.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَشَفِيعُنَا يَوْمَ الْمَحْشَرِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، اتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَكُونُوا مِنَ الشَّاكِرِينَ. اعْلَمُوا أَنَّ دُنْيَاكُم هَذِهِ فِتْنَةٌ وَزِينَةٌ وَلَعِبٌ وَلَهْوٌ. إِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ. فَلَا تَنْسَوُا نَصِيبَكُمْ مِنْهَا

إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنَا بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ قُدْسِهِ، وَثَلَّثَ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ عِبَادِهِ. فَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Download file pdf: Khutbah Jumat: Mengatasi Hedonisme dan Menggapai Kebahagiaan Ruhani


Penulis: Ahmad Saifullah
Editor: Yusril Mahendra

Tags: khutbah jumatnaskah khutbah jumatteks khutbah jumat
Previous Post

Membubarkan DPR Bukan Solusi: Reformasi Demokrasi adalah Jalan

Next Post

Pengurus Baru Himpunan Mar’ah Rifa’iyah 2024-2029 Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkapnya

Ahmad Saifullah

Ahmad Saifullah

Jurnalis Freelance

Next Post
Pengurus Himpunan Mar’ah Rifa’iyah 2024-2029

Pengurus Baru Himpunan Mar’ah Rifa’iyah 2024-2029 Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkapnya

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Rifa’iyah dan Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Nasional
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id