Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Kolom

Mbah Idris Sukawera: Santri Langsung KH. Ahmad Rifa’i

Tim Redaksi by Tim Redaksi
August 30, 2025
in Kolom
0
Mbah Idris Sukawera

Makam Kiai Idris (Mbah Idris) di Desa Sukalila, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Foto: Al Aris/Suarajurnalisonline.com)

0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Indramayu – Dikutip dari beberapa sumber, salah satunya dari KH. Ahmad Syadzirin, tercatat sebagian murid KH. Ahmad Rifa’i Kalisalak dari generasi pertama yang berhasil mengembangkan pesantren Tarajumah berjumlah 51 orang. Salah satu murid kesayangan beliau adalah Mbah Idris (Kiai Idris bin Kiai Ilham Sukalila Jatibarang, Indramayu) yang lebih dikenal masyarakat luas dengan sebutan Mbah Idris Sukawera.

Nama-nama Santri KH. Ahmad Rifa’i Kalisalak Kendal Angkatan Pertama:

  1. Kiai Ilham (Abu Ilham), mendirikan pesantren di Kalipucang, Kabupaten Batang.
  2. Kiai Maufuro (Imam Puro) bin Kiai Nawawi, menantu Kiai Rifa’i, mendirikan pesantren di Keranggonan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.
  3. KH Abdul Qohar, mendirikan pesantren di Bekingkin, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.
  4. Kiai Abdul Hamid, lebih dikenal dengan nama Mbah Hadits bin Giwo, mendirikan pesantren di Karangsambo, Kabupaten Wonosobo.
  5. Kiai Abdul Aziz, mendirikan pesantren di Tempursari, Kabupaten Wonosobo.
  6. KH Muhammad Thubo bin Radam, pengasuh pesantren Purwosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.
  7. Kiai Abu Hasan, mendirikan pesantren di Tangkilan, Kepil, Kabupaten Wonosobo.
  8. Kiai Hasan Dimejo bin Abu Hasan, mendirikan pesantren di Tangkilan, Kepil, Kabupaten Wonosobo.
  9. Kiai Mansur, mendirikan pesantren di Sapuran, Kabupaten Wonosobo.
  10. Kiai Mansur, mendirikan pesantren di Ngadisalam, Kabupaten Wonosobo.
  11. Kiai Muhammad Iskak, mendirikan pesantren di Candi, Kabupaten Wonosobo.
  12. Kiai Abdul Gani, mendirikan pesantren di Ngadisalam, Kabupaten Wonosobo.
  13. Kiai Abdul Hadi, mendirikan pesantren di Dalangan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
  14. Kiai Muhammad Thoyib, mendirikan pesantren di Kalibening, Kabupaten Wonosobo.
  15. Kiai Muhammad Hasan, mendirikan pesantren di Bugangan, Kabupaten Wonosobo.
  16. Kiai Muharror, mendirikan pesantren di Bengkek, Kabupaten Purworejo.
  17. Kiai Iman Tani, lebih dikenal dengan nama Mbah Mantani, mendirikan pesantren di Kutowinangun, Kabupaten Kebumen.
  18. Kiai Muhsin, mendirikan pesantren di Cepokomulyo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.
  19. Kiai Abu Salim, mendirikan pesantren di Paesan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
  20. Kiai Asnawi, mendirikan pesantren di Wonoyoso, Buaran, Kabupaten Pekalongan.
  21. Kiai Idris bin Ilham (Mbah Idris Sukawera), dari Kalipucang, Kabupaten Batang. Beliau hijrah ke Jawa Barat bersama keluarga, berangkat dari Buaran menuju Desa Regasana, Kecamatan Karangampel, untuk mendirikan pesantren. Setelah itu pindah ke Desa Sukalila (dekat Desa Sukawera), Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.
  22. Kiai Abdul Hadi, mendirikan pesantren di Karangsemut, Kabupaten Kendal.
  23. Kiai Muhammad Ilyas, mendirikan pesantren di Sembungkampil, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
  24. Kiai Ahmad Hasan, mendirikan pesantren di Wiyanggong, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
  25. Kiai Muhammad Thoyib, mendirikan pesantren di Kalibari, Kabupaten Batang.
  26. Kiai Munawir, mendirikan pesantren di Wonobodro, Kabupaten Batang.
  27. Kiai Abdul Manan, mendirikan pesantren di Tepuro, Kabupaten Purwodadi, Grobogan.
  28. Kiai Abdul Fatah, mendirikan pesantren di Sikidang, Kabupaten Wonosobo.
  29. Kiai Kertoyudo, mendirikan pesantren di Mlandi, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
  30. Kiai Murdoko, mendirikan pesantren di Krakal, Karangluhur, Kabupaten Wonosobo.
  31. Kiai Kentol Jariyah, mendirikan pesantren di Wonoyoso, Buaran, Kabupaten Pekalongan.
  32. Kiai Cholifah, mendirikan pesantren di Longkeyang, Kabupaten Pemalang.
  33. Kiai Salamon, mendirikan pesantren di Kabupaten Wonosobo.
  34. Kiai Abdul Muhyi, mendirikan pesantren di Bekingin, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.
  35. Kiai Hasan Madjakir, mendirikan pesantren di Kabupaten Wonosobo.
  36. Kiai Mas Sumodiweryo, mendirikan pesantren di Kabupaten Salatiga.
  37. Kiai Abdus Saman, mendirikan pesantren di Trobo, Kabupaten Kendal.
  38. Kiai Hasan Muharom, mendirikan pesantren di Limbang, Kabupaten Wonosobo.
  39. Kiai Chasan Iman, mendirikan pesantren di Kabupaten Wonosobo.
  40. Kiai Chasan Munada, mendirikan pesantren di Kabupaten Wonosobo.
  41. Kiai Dolak (Abdullah), mendirikan pesantren di Kabupaten Magelang.
  42. Kiai Sri Kasri, mendirikan pesantren di Kabupaten Wonosobo.
  43. Kiai Abdul Yahya.
  44. Kiai Mangoenpoetif.
  45. Kiai Abdoel Djaliel.
  46. Sayyid Abdurrahman, Saparua, Ambon.
  47. Sayyid Abdullah, Ambon, Maluku.
  48. Sayyid Abu Bakar, Ambon.
  49. Kiai Abdurosyid, mendirikan pesantren di Tursino, Kabupaten Kutoarjo (meliputi Kebumen dan Purworejo).
  50. Kiai Hasan Murtoyo, mendirikan pesantren di Tursino, Kabupaten Kutoarjo (meliputi Kebumen dan Purworejo).
  51. Kiai Hasan Mukmin.

Masih banyak murid-murid KH. Ahmad Rifa’i yang belum tercatat. Kiai Asiri, misalnya, menyebut beberapa nama seperti Kiai Syamsudin Arjawinangun (1792–1870), Kiai Mu’min Pekalongan, serta Kiai Ta’abud asal Pekalongan. Mereka kemungkinan besar juga murid langsung KH. Ahmad Rifa’i.

Kiai Idris dari Pekalongan, ketika mendapat tugas dari KH. Ahmad Rifa’i untuk membuka pesantren di tanah Pasundan (Jawa Barat), sempat singgah beberapa hari di pesantren Kiai Syamsudin Arjawinangun karena ada hubungan keluarga. Setelah itu, beliau bersama keluarganya melanjutkan perjalanan ke Regasana, Kabupaten Indramayu, lalu pindah ke Sukalila/Sukawera.

Kiai Mu’min dan Kiai Ta’abud dari Pekalongan sebelum menetap di Cilamaya, Kabupaten Karawang, juga sempat singgah di pesantren Kiai Idris di Sukalila/Sukawera. Maka dapat dipahami bahwa tempat penyebaran Tarajumah pertama di Jawa Barat, yakni melalui Kiai Syamsudin, Kiai Idris, Kiai Mu’min, dan Kiai Ta’abud, kemungkinan besar berasal dari para alumni pesantren Kalisalak.

Untuk melacak murid-murid KH. Ahmad Rifa’i di berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan daerah lainnya, tentu masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Makam Kiai Idris (Mbah Idris) terletak di Desa Sukalila, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berdekatan dengan Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya, Indramayu. Makam beliau ramai dikunjungi para peziarah, mulai dari santri wilayah Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Batang, Wonosobo, dan sekitarnya.


Penulis: Al Aris
Editor: Yusril Mahendra
©2025 Suarajurnalisonline.com

Tags: IndramayuKiai Idris bin IlhamMbah Idris SukaweraMurid KH. Ahmad Rifa’iRifa’iyah Indramayu
Previous Post

Penjelasan Kitab Tasyrihatal Muhtaj 14: Hukum Hutang Barang Konsumsi

Next Post

Ketua PP Rifa’iyah Sesalkan Kekerasan Aparat dalam Aksi: Aspirasi Rakyat Harus Dihormati

Tim Redaksi

Tim Redaksi

Next Post
Ketua PP Rifa’iyah Sesalkan Kekerasan Aparat dalam Aksi: Aspirasi Rakyat Harus Dihormati

Ketua PP Rifa’iyah Sesalkan Kekerasan Aparat dalam Aksi: Aspirasi Rakyat Harus Dihormati

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Rifa’iyah dan Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Nasional
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id