Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Nadhom

Penjelasan Kitab Tasyrihatal Muhtaj 15: Pengertian Gadai

Naufal Al Nabai by Naufal Al Nabai
August 31, 2025
in Nadhom
0
Pengertian gadai
0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pengertian gadai

Pengertian Gadai (Rahn)

Secara bahasa: menahan sesuatu.

Secara syara’: menjadikan barang sebagai jaminan utang, sehingga dapat digunakan untuk melunasi apabila debitur tidak mampu membayar.

Dalilnya:

وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَٰنٌ مَّقْبُوضَةٌ

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan dan tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan (gadai) yang dipegang. (QS. Al-Baqarah: 283)

Rukun Akad Gadai

  1. ‘Āqidān (pihak akad)
    • Rāhin: orang yang menggadaikan (pemilik barang).
    • Murtahin: orang yang menerima gadai (pemberi utang).
  2. Marhūn bih (utang)
    • Utang yang jelas jumlah dan sifatnya.
  3. Marhūn (barang gadai)
    • Barang yang sah dijadikan jaminan: harus bernilai, dapat dijual, dan dimiliki sah oleh rāhin.
  4. Shīghat (lafaz ijab qabul)
    • Ucapan atau pernyataan yang menunjukkan kerelaan kedua belah pihak.

Syarat Orang yang Menggadaikan (Rāhin) dan yang Menerima Gadai (Murtahin)

  1. Berakal
    • Tidak sah akad gadai dari orang gila atau hilang akal.
  2. Baligh
    • Anak kecil (ṣabī) tidak sah melakukan gadai, meskipun sudah mumayyiz, karena gadai merupakan akad tabarru‘ yang berpotensi merugikan harta.
  3. Rasyīd (tidak safīh/mahjūr ‘alaih)
    • Orang safīh (bodoh dalam mengelola harta) atau mahjūr (orang yang ditahan hak tasharruf-nya oleh hakim) tidak sah menggadaikan hartanya, karena akan menimbulkan kerugian.
  4. Pemilik sah barang yang digadaikan
    • Tidak sah menggadaikan barang milik orang lain kecuali dengan izin yang jelas.

Baca sebelumnya: Penjelasan Kitab Tasyrihatal Muhtaj 14: Hukum Hutang Barang Konsumsi


Penulis: Naufal Al Nabai
Editor: Yusril Mahendra

Tags: Fiqihgadaihukum gadaiTasyrihatal Muhtaj
Previous Post

Kisah Kiai Muhammad Tuba: Perjalanan Ilmu dan Pertemuannya dengan KH. Ahmad Rifa’i

Next Post

Mbah Ilham: Murid Setia KH. Ahmad Rifa’i dan Pejuang Dakwah Islam

Naufal Al Nabai

Naufal Al Nabai

Alumni PP Tanbiihul Ghoofiliin Sambek Wonosobo.

Next Post
Mbah Ilham murid KH Ahmad Rifa’i

Mbah Ilham: Murid Setia KH. Ahmad Rifa’i dan Pejuang Dakwah Islam

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Rifa’iyah dan Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Nasional
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id