Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Kolom

Teror Jalanan yang Dibiarkan (Dump Truck Galian C)

Tim Redaksi by Tim Redaksi
November 5, 2025
in Kolom
1
Teror Jalanan yang Dibiarkan (Dump Truck Galian C)
0
SHARES
69
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap hari, masyarakat Kabupaten Batang dipaksa hidup dalam ketidaknyamanan akibat lalu-lalang dump truck pengangkut material galian C yang beroperasi tanpa kendali. Jalan-jalan desa yang dulunya tenang kini berubah menjadi jalur neraka—dipenuhi debu tebal, lubang menganga, dan suara mesin berat yang meraung sepanjang hari. Istirahat warga terganggu, anak-anak sulit belajar dengan tenang, dan aktivitas ekonomi kecil lumpuh karena akses jalan yang kian rusak. Namun, yang lebih menyakitkan adalah kenyataan bahwa kondisi ini dibiarkan tanpa solusi nyata. Pemerintah daerah terkesan tutup mata, membiarkan masyarakat berjuang sendiri di tengah teror jalanan yang semakin brutal.

Di banyak titik, jalan yang rusak akibat beban dump truck yang berlebihan tidak segera diperbaiki. Ketika akhirnya ada perbaikan, kualitasnya sering kali tidak bertahan lama karena lalu lintas kendaraan berat yang terus melintasinya tanpa batasan. Ini mencerminkan pembiaran sistemik di mana kepentingan segelintir pengusaha tambang lebih diutamakan dibanding kesejahteraan ribuan warga. Bahkan, masyarakat yang berusaha menyuarakan keluhan mereka sering kali diabaikan atau dicap sebagai penghambat “pembangunan.”

Lebih parah lagi, warga yang berani menyuarakan protes menghadapi intimidasi dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam industri tambang. Beberapa warga yang mencoba memblokir jalan demi menuntut perbaikan malah dihadapkan dengan tekanan dari aparat atau orang-orang tak dikenal yang mengancam keselamatan mereka. Ada yang diperingatkan secara halus, ada pula yang mendapat ancaman terang-terangan agar tidak mengganggu operasional dump truck. Rasa takut pun mulai menjalar, membuat banyak orang memilih diam meskipun mereka terus menderita akibat dampak tambang.


Di tengah dampak nyata ini, penegakan hukum terhadap aktivitas tambang yang merusak lingkungan dan membahayakan masyarakat sangat lemah. Banyak dump truck yang beroperasi tanpa standar keamanan yang jelas, sering kali melebihi kapasitas muatan, mempercepat degradasi jalan dan meningkatkan ketidaknyamanan warga. Namun, apakah ada tindakan tegas dari pihak berwenang? Hampir tidak ada. Para pemilik modal tetap beroperasi dengan nyaman, sementara masyarakat dibiarkan bertahan dalam kondisi yang semakin buruk.

Kondisi ini harus dihentikan. Tidak cukup hanya dengan janji perbaikan jalan yang tak pernah bertahan lama atau retorika pemerintah tentang pengawasan yang tidak pernah benar-benar dilakukan. Harus ada regulasi yang lebih ketat untuk membatasi operasional dump truck, termasuk pembatasan jam operasional dan pembuatan jalur khusus agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat. Selain itu, pengusaha tambang harus diwajibkan untuk bertanggung jawab atas dampak yang mereka timbulkan, baik dalam bentuk pajak lingkungan maupun kewajiban langsung untuk memperbaiki infrastruktur dan memberikan perlindungan kesehatan bagi warga terdampak.

Masyarakat tidak boleh terus-menerus menjadi korban. Jika pemerintah tetap membiarkan kondisi ini berlangsung, maka wajar jika muncul anggapan bahwa mereka lebih memilih berdiri di pihak pemilik modal daripada melindungi hak dasar rakyatnya. Ketika kebijakan lebih berpihak kepada industri daripada manusia, maka eksploitasi ini bukan lagi sekadar masalah ekonomi, tetapi telah menjadi bentuk ketidakadilan struktural yang harus dilawan.


Penulis: Hazmi
Editor: Yusril Mahendra

Tags: Kabupaten Batangpencemaran lingkungantambangtambang ilegalteror jalanantruk pasir
Previous Post

Merawat Nyawa dalam Ajaran Islam

Next Post

Khutbah Jumat: Niat dan Kehendak dalam Kehidupan Muslim

Tim Redaksi

Tim Redaksi

Next Post
khutbah jumat

Khutbah Jumat: Niat dan Kehendak dalam Kehidupan Muslim

Comments 1

  1. 11winvn says:
    2 days ago

    11winvn, Alright! Sounds like a place with potential. Still need to check it more detailed. If you try it, let me know what you think! Check it out here : 11winvn

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Rifa’iyah dan Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Nasional
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id