Tidur Qailulah dalam Islam
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia agar tubuh dan pikiran tetap segar. Namun, Islam memberikan perhatian khusus pada tidur siang yang dikenal dengan istilah qailulah.
Secara bahasa, qailulah berarti tidur di siang hari, biasanya sebelum atau sesudah waktu zuhur. Imam Al-Munawi menjelaskan bahwa qailulah adalah tidur ketika matahari tergelincir atau mendekati waktu zawal, baik sebelum maupun sesudahnya. Sedangkan Imam Al-‘Aini menyebut qailulah sebagai tidur di pertengahan siang.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidurlah qailulah (tidur siang), karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim; dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Hadits ini menegaskan bahwa qailulah adalah sunnah yang mendatangkan kebaikan, sebagaimana sahur disunnahkan untuk menguatkan ibadah puasa.
Landasan Al-Qur’an
Al-Qur’an pun memberi isyarat tentang waktu istirahat di siang hari. Dalam QS. An-Nur ayat 58, Allah menyebutkan bahwa salah satu waktu privasi seorang muslim adalah ketika ia menanggalkan pakaian di siang hari, yang menunjukkan adanya kebiasaan beristirahat pada waktu tersebut.
Selain itu, dalam QS. An-Naba’ ayat 10-11, Allah menegaskan:
“Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian (waktu istirahat), dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.”
Ayat ini menunjukkan keseimbangan antara aktivitas siang hari dan kebutuhan istirahat yang mendukung semangat beribadah di malam hari.
Manfaat Tidur Qailulah
Tidur qailulah tidak hanya bernilai sunnah, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:
- Menambah energi untuk ibadah malam
Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa tidur qailulah membantu seseorang agar kuat melaksanakan qiyamullail, sebagaimana sahur membantu dalam menjalani puasa. - Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi
Penelitian modern menyebutkan bahwa tidur siang dapat memperbaiki memori, mempermudah otak menghubungkan informasi, serta meningkatkan daya fokus. - Mengurangi stres dan tekanan darah
Tidur siang selama 20–30 menit terbukti mampu menurunkan tekanan darah, merilekskan tubuh, dan mengurangi ketegangan saraf akibat aktivitas padat. - Memperbaiki suasana hati
Setelah tidur qailulah, tubuh terasa lebih segar, mood lebih baik, dan produktivitas meningkat. - Meningkatkan kreativitas
Tidur siang singkat membantu otak lebih segar dalam berpikir, sehingga dapat memunculkan ide-ide baru.
Waktu Terbaik untuk Qailulah
Ulama berbeda pendapat tentang kapan waktu tepat untuk qailulah. Ada yang berpendapat sebelum tergelincirnya matahari (sebelum zuhur), ada pula yang mengatakan setelah masuk waktu zuhur.
Namun, intinya adalah istirahat secukupnya agar tubuh kembali segar. Para pakar kesehatan menganjurkan tidur siang selama 20–30 menit, tidak terlalu lama agar tidak mengganggu tidur malam.
Kesimpulan
Tidur qailulah bukan sekadar kebiasaan, melainkan sunnah Nabi yang membawa banyak manfaat. Selain menjaga kesehatan tubuh, qailulah juga menjadi bekal agar lebih kuat beribadah di malam hari.
Maka, meluangkan waktu sebentar di siang hari untuk beristirahat bukanlah tanda kemalasan, tetapi justru bagian dari ajaran Islam yang selaras dengan ilmu kesehatan modern.
Referensi
Penulis: Yusril Mahendra
Editor: Yusril Mahendra