Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
No Result
View All Result
Rifa'iyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen
Home Nadhom

Penjelasan Kitab Ri’ayah al-Himmah 4: Luruskan Niat

Tim Redaksi by Tim Redaksi
May 18, 2025
in Nadhom
0

Sumber: Ri’ayah al-Himmah

0
SHARES
82
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Tulisan ini merupakan bagian keempat dari seri penjelasan Kitab Ri’ayah al-Himmah karya KH. Ahmad Rifa’i. Pada bagian ini, KH. Ahmad Rifa’i menekankan pentingnya meluruskan niat dan membersihkan hati sebelum mempelajari ilmu agama. Beliau menjelaskan bahwa niat yang tulus merupakan fondasi utama dalam setiap amal, sekaligus pembeda antara usaha sungguh-sungguh dan angan-angan kosong. Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa ikhtiar dan tawakal adalah dua hal yang harus berjalan seiring dalam proses menuntut ilmu.
Sumber: Ri’ayah al-Himmah

Meluruskan Niat

Setelah membaca basmalah, hamdalah, shalawat, dan salam, serta sebelum melangkah untuk menerangkan pembatasan masalah dan istilah-istilah penting dalam kitab ini, KH. Ahmad Rifa’i memberikan pesan kepada para pembaca agar membersihkan hati dan meluruskan niat terlebih dahulu:

وَطَهِّرِ الْقَلْبَ وَصَحِّحِ النِّيَّةَ، وَابْتَغِ بِالْأَسْبَابِ لاالأمنية

“Bersihkanlah hati dan luruskanlah niat, barulah menempuh sebab (prosedur belajar yang benar), bukan cuma angan-angan belaka.”

Hati merupakan sumber kebaikan sekaligus sumber keburukan. Hati adalah raja yang dapat memerintahkan seluruh anggota badan untuk memenuhi kehendaknya, serta dapat memperalat seluruh kekuatan jiwa dan raga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, hati juga merupakan sumber ilmu, kecerdasan, perasaan, dan berbagai kebaikan lainnya. Kebersihan, kasih sayang, kesabaran, cinta, ridha, dan sifat-sifat positif lainnya akan muncul melalui ibadah yang benar dan taqarrub kepada Allah Swt.

Nabi Muhammad Saw. mengingatkan umatnya dengan sabdanya:

أَلَا إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasad; dan apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari)

Sebelum mempelajari agama Islam, perlu meluruskan niat terlebih dahulu. Sebab, niat bukan hanya merupakan energi yang dapat mendorong semangat, tetapi juga menjadi syarat yang mengarahkan amal menuju keikhlasan. Rasulullah Saw. bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari)

Adapun perintah untuk menempuh sebab (berikhtiar) karena umat Islam diwajibkan untuk berusaha sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan. Ikhtiar tidak bertentangan dengan tawakal. Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw. dengan membawa unta. Ia bertanya, “Apakah aku lepaskan unta ini dan bertawakal kepada Allah, atau aku ikat dan bertawakal kepada Allah?” Nabi Saw. menjawab: “Ikatlah untamu dan bertawakallah.” (HR. Tirmidzi)

Al-umniyyah (jamaknya: al-amani) berarti keinginan, kemauan, kehendak, cita-cita, aspirasi, atau maksud. Namun, KH. Ahmad Rifa’i mengartikannya sebagai “angan-angan belaka,” yaitu keinginan yang tidak disertai dengan usaha nyata. Dalam konteks ini, maksudnya adalah keinginan untuk memahami Kitab Ri’ayah al-Himmah tanpa dibarengi dengan kesungguhan dalam belajar.

Baca sebelumnya: Penjelasan Kitab Ri’ayah al-Himmah 3: Amma Ba’du


Penyusun: KH. Muhammad Toha, KH. Muhammad Abidun, Lc, KH. Sodikin, M.Pd.I, KH. Ahmad Rifa’i
Editor: Yusril Mahendra

Sumber: Metode Pengajaran Kitab Tarajumah (Ri’ayah al-Himmah).
Penerbit: UMRI Kab. Pati

Tags: PenjelasanRi'ayah al-HimmahRifaiyahSyarahTarajumah
Previous Post

KH. Hasan Musaned dan Cahaya Rifa’iyah dari Tanah Surodadi Demak

Next Post

Percikan Ilmu Pendidikan KH. Ahmad Rifa’i (2)

Tim Redaksi

Tim Redaksi

Next Post
Percikan Ilmu Pendidikan KH. Ahmad Rifa’i (2)

Percikan Ilmu Pendidikan KH. Ahmad Rifa’i (2)

  • Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    Gus Sakho, Gemilang Prestasi di Al-Azhar, Suluh Inspirasi Generasi Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rukun Islam Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rifa’iyah Seragamkan Jadwal Ziarah Makam Masyayikh di Jalur Pantura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali ke Rumah: Ayo Mondok di Pesantren Rifa’iyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadhan Warga Rifaiyah Jakarta di Masjid Baiturrahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Rifa'iyah

Menjaga Tradisi, Menyongsong Masa Depan

Kategori

  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Cerpen
  • Keislaman
  • Khutbah
  • Kolom
  • Nadhom
  • Sejarah
  • Tokoh
  • Video

Sejarah

  • Rifa’iyah
  • AMRI
  • UMRI
  • LFR
  • Baranusa

Informasi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Visi Misi
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Rifaiyah.or.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom
  • Nadhom
  • Tokoh
  • Bahtsul Masail
  • Khutbah
  • Sejarah
  • Video
  • Cerpen

© 2025 Rifaiyah.or.id